Kamis, 24 Juli 2014

TUJUAN IP2MMU

IP2MMU  BERTUJUAN:

1. MENJADI WADAH KOMUNIKASI DAN INTERAKSI ANTAR PEMUDA PELAJAR, DAN MAHASISWA MOROWALI UTARA.
2. SEBAGAI WADAH ASPIRASI UNTUK MEMPERJUANGKAN HAK-HAK PEMUDA, PELAJAR DAN MAHASISWA MOROWALI UTARA.
3.     MENJALIN SILATURRAHIM ANTAR MAHASISWA UTARA.
4. UNTUK MENIMBA ILMU DAN MENAMBAH WAWASAN TENTANG ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DALAM BERLEMBAGA.

5.     SEBAGAI PENYALUR INFORMASI TERHADAP PERKEMBANGAN ISU-ISU DALAM DUNIA POLITIK, PENDIDIKAN, EKONOMI, KEWIRAUSAHAAN DAN LAIN-LAIN.

VISI DAN MISI IP2MMU

VISI:
Ø MENJADIKAN IP2MMU YANG AKTIF DALAM PERGERAKAN PENGABDIAN UNTUK MEWUJUDKAN IP2MMU YANG PRESTATIF, DINAMIS DAN SINERGIS.
Ø MEMBANGUN TALI PERSAUDARAAN DALAM IP2MMU YANG BERJIWA MILITAN SOSIAL, INTEGRITAS NASIONAL, LOYALITAS TANPA BATAS DAN PROGRESIV DENGAN INDIVIDU, ORGANISASI, MASYARAKAT SEKITAR.

MISI:
Ø MENYATUKAN PANDANGAN ANTARA INDIVIDU-INDIVIDU PADA IP2MMU DALAM HAL MELIHAT KONDISI KONKRIT YANG ADA DI RUANG LINGKUP MOROWALI UTARA.
Ø MENJADIKAN IP2MMU SEBAGAI TEMPAT PENYALUR ASPIRASI MENGENAI MASALAH-MASALAH YANG ADA DI MOROWALI UTARA UNTUK  DIMUSYAWARAHKAN SEBELUM MENGAMBIL KEPUTUSAN.
Ø MEMBANGUN KARAKTER IP2MMU MELALUI KEGIATAN PEGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN DISKUSI INTELEKTUAL IP2MMU.
MEMBANGUN KERJA SAMA DENGAN ORGANISASI DAN MASYARAKAT SEKITAR

SEJARAH BERDIRINYA ORGANISASI IKATAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA MOROWALI UTARA (IP2MMU)

Kabupaten morowali utara secara resmi disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 12 April 2013 di gedung DPR RI. Bersamaan dengan itu banyak organisasi-organisasi masyarakat, LSM dan Pemuda yang berinisiatif untuk membentuk organisasi pada ruang lingkup Kabupaten Morowali Utara. Setelah bulan ke dua setelah berdiri, Surahman S.Pd  Alumni PGSD FKIP UNTAD yang berasal dari Desa Koya Kecamatan Petasia bersama Akram Djamil A.M.Ak Alumni DIII-Akuntansi yang berasal dari desa Toko Nanaka Kecamatan Petasia berinisiatif untuk membentuk suatu organisasi yang merangkum Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa yang berasal dari Morowali Utara. Gagasan tersebut lahir pada kekhawatiran terhadap banyaknya Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa di Kota Palu khususnya yang tidak saling mengenal satu sama lain. Padahal sebagai putra dan putri yang berasal dari daerah yang sama (Morowali Utara) seharusnya saling bahu membahu ketika mendapatkan kesulitan di tengah perantauan.   
Tanggal 21 Februari 2014 diadakan rapat perdana di lapangan Vatulemo Walikota yang bertujuan untuk mewujudkan gagasan pembentukan organisasi tersebut. Jumlah yang hadir rapat pada pertemuan pertama hanya 8 orang (Surahman, Akram Djamil, Moh. Fahruddin, Rawidya Aryanti, Santy, Wiwid, Moh. Rifki dan Titin Sri Rahayu). Pada pertemuan perdana tersebut, setelah melalui pembicaraan yang cukup panjang semua peserta rapat bersepakat untuk membentuk kepanitiaan Konggres Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Morowali Utara walaupun ada sedikit keraguan yang muncul bahwa pembentukan organisasi ini akan sulit tercapai.
Pada pertemuan kedua jumlah peserta bertambah menjadi 18 orang selain nama yang telah disebutkan di atas ada 10 orang yang ikut bergabung (Samsul Alam, Rosita, Aswan, Atmal, Rabiah, Rosmiati, Moh. Reza, Muh. Rusli, Muh. Azwar Astan dan Hamdan Karim) sehingga menambah semangat dan percaya diri mereka untuk terus berjuang dalam membentuk organisasi. Hasil yang diperoleh pada pertemuan ke dua yaitu terpilihnya Surahman sebagai ketua panitia Konggres Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara.
Pada pertemuan ketiga yang juga bertempat di lapangan wali kota jumlah peserta rapat bertambah menjadi 25 orang hanya saja banyak peserta rapat pada pertemuan ke dua yang tidak hadir adapun nama yang baru bergabung tersebut (Yusran, Ricky Agustinus, Yusrandi, Nurul Hardiana, Citra Yani, Lutfia Nitami, Nhiar, Fadlun, Moh Arif, Frendy, Mustarim, Rini, Atri, Yulli, Moh. Rizany) sebagian yang ikut juga merupakan pelajar yang sedang menjalani kegiatan PKL yang berasal dari SMK 1 Petasia. Hasil yang diperoleh pada pertemuan ketiga yaitu pembuatan kegiatan bazar sebagai bentuk usaha dana untuk menyelenggarakan konggres.
Seiring berjalannya waktu pada pertemuan keempat sudah banyak anggota yang tidak ikut bergabung dengan alasan pulang kampung, dan kesibukan perkuliahan. Begitupun pada pertemuan kelima dan keenam hanya tiga atau empat orang yang menyempatkan hadir untuk terus bergerak melakukan penjualan kupon bazar. Sehingga kondisi ini melemahkan semangat perjuangan yang sudah dibangun. Namun Tuhan tidak pernah membiarkan hambanya dalam kondisi lemah sehingga mengirimkan sosok pejuang yang mempunyai militansi yang tinggi untuk bergabung dalam perjuangan pembentukan organisasi tersebut. Saudara Rusli yang menyempatkan diri untuk hadir pada rapat tentang beasiswa di P3MM (Persatuan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali) bertemu dengan Jumper Mahasiswa Kehutanan UNTAD yang berasal dari Desa Bunta  Kecamatan Petasia Timur dan menginformasikan bahwa ada sekelompok pemuda dan mahasiswa yang berinisiatif untuk membentuk suatu organisasi kepemudaan mereka telah mengadakan beberapa kali pertemuan untuk secepatnya melaksanakan konggres.
Jumper segera menghubungi Surahman melalui via SMS setelah meminta nomor HP Surahman pada Rusli. SMS tersebut berupa suatu dukungan atas inisiatif pembentukan organisasi tersebut. Awalnya Surahman berpikir bahwa orang ini biasa-biasa saja, begitupun dengan Jumper juga memiliki pemikiran yang sama bahwa orang ini biasa-biasa saja dalam berjuang. Pemikiran Jumper tersebut muncul didasarkan pada kekecewaannya terhadap teman-teman seperjuangannya yang juga memiliki inisiatif untuk membentuk organisasi Paguyuban. Sebab ketika Morowali Utara resmi mekar, Jumper bersama kawan-kawannya terlebih dahulu memiliki insiatif agar segera membentuk organisasi paguyuban Morowali Utara, hanya saja setelah Jumper menghubungi kawan-kawannya untuk mengadakan rapat pertemuan guna membahas pembentukan tersebut, mereka mempunyai banyak alasan dan kurang militan sehingga ide tersebut dengan sendirinya luntur bersama kesibukan-kesibukan pada organisasi yang digelutinya yaitu LMND, PRD, FNPBI, STN, SRMI, JAKER dan P3MM.
Jumper dan Surahman mengadakan pertemuan perdana di walikota pada tanggal 14 April 2014. Pertemuan tersebut melahirkan semangat baru bagi perjuangan dalam pembentukan organisasi. Pertemuan tersebut juga membangun keymistri, keakraban dan tali persaudaraan yang erat antara Jumper dan Surahman sehingga terbentuklah tim yang solid yang mampu mengumpulkan masa dalam jumlah yang besar.
Semangat kedua pemuda ini begitu besar sehingga komunikasi antara keduanya tidak terputus baik siang maupun malam, mereka terus memobilisasi masa lewat sarana SMS, Facebook, BBM dan lain sebagainya sehingga pada malam selasa tanggal 28 April 2014 terkumpullah para pemuda yang benar-benar memiliki semangat perjuangan yang tinggi dan memiliki militansi. Adapun nama-nama yang ikut bergabung tersebut yaitu (Ayub, Angel, Micky, Benny Edwar Tomuka, Jeldy dan Andika Ambodale). Pertemuan tersebut dilaksanakan di walikota dan hasilnya yaitu setiap orang harus mampu membawa temannya yang lain pada pertemuan selanjutnya dan rapat dipindahkan di Tanjung Manimbaya kompleks kos-kosan anak morowali utara tepatnya di kos saudara Ayub.
Mobilisasi masapun terus dilakukan, pada pertemuan tanggal 5 Mei 2014 malam selasa di tempat yang baru yaitu di kos-kosan kompleks mahasiswa morowali utara jumlah peserta rapat bertambah banyak. Diantaranya (Melky Puahadi, Iswadi, Hanifah, Calvin, Meilani, Eyy Mandake, Friska, Ashar, Putra, Mursid Manoppo, Sultan Aslansyah, S.IP, Chandra, Yudhy prasetyo, Yusuf Pharany,) bertambahnya para pemuda ini memberikan stimulasi yang besar terhadap semangat untuk membentuk organisasi. Pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan untuk segera memilih ketua dan wakil ketua organisasi sehingga peran pemuda, pelajar dan mahasiswa akan lebih terlihat jika organisasinya terbentuk.
Keesokan harinya, hari selasa tanggal 6 Mei 2014 Jumper, Surahman dan Ayub berinisiatif pergi ke Kampus STIK-IJ untuk memobilisasi masa. Pada acara silaturrahim tersebut mereka bertemu dengan pemuda pejuang lainnya yaitu Indra, Riclo Tedampa dan Moris. Pertemuan tersebut berlangsung beberapa jam dan semua sepakat agar segera memilih ketua dan wakil ketua organisasi pemuda pelajar mahasiswa morowali utara.
Pada hari senin tanggal 12 mei 2014 ada permasalaahan yang timbul antara Kampus UNTAD Dan STIK-IJ Masalah tapal Batas KKN UNTAD angkatan 67 Jumper Sebagai Pemimpin massa UNTAD masuk ke kampus STIK-IJ PALU dengan maksud untuk mendamaikan masalah tapal batas antara Kampus UNTAD Dan STIK-IJ, kemudian di temani seorang dari Fakultas Fisip Ilmu Pemerintahan angkatan 2009 bernama Richard Labiro S.IP. disinilah terjadi perkenalan antara Jumper dan Richard Labiro S.IP., dan terbangun komunikasi, berkenalan, tak di sangka ternyata Richard yang menemani Jumper masuk ke STIK-IJ berasal dari Kabupaten Morowali Utara kecamatan Mori Atas Desa Tomata, dan Jumper menceritakan tentang IP2MMU pada Richard, kemudian Jumper meminta No. HP Richard untuk Konsolidasi masa dari kecamatan Mori Atas pada kongres, Richard membawa teman-teman dari Mori atas Lis Kalambia dan Mori Utara Rian Latendengan, Mercyana tonaba pada pertemuan di sekretariat Sementara. Kemudian Jumper, Surahman, Iswadi, Indra, Andika dan Benny Tomuka jalan Ke kampus poltekes bertemu Agsan Abu, Rafli, Aguslin Nggaluku, Putri Pulanga, Vanny A.Laude, Vinny A.Laude. Sesudah itu jam 7 malam Jumper, Surahman, jeldi, Beny, Andika Ambodale, Indra, Kevin berangkat lagi ke kos-kos kompleks anak Morowali utara bertemu teman-teman Petasia Barat Fandi, Peng, Rani Mauru untuk Konsolidasi dalam kongres di KNPI
Berbagai perlengkapan dan atribut pemilihan telah dipersiapkan oleh Jumper dan Surahman dan mobilisasi massapun tidak henti-hentinya dilakukan sehingga pada tanggal 12 Mei 2014 malam selasa telah terkumpul lebih dari 60 orang pemuda, pelajar dan mahasiswa yang berasal dari morowali utara. Adapun yang menjadi moderator rapat pemilihan ketua yaitu Surahman, pada malam tersebut hadir juga Ketua P3MBU (Persatuan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Bungku Utara) Masyur dan membawa beberapa orang masa. Terjadi perdebatan yang sangat serius pada pertemuan tersebut antara akan dilangsungkannya pemilihan ketua atau dilaksanakan konggres. Perdebatan tersebut terus berlangsung hingga jam 12 malam, karena tidak adanya titik temu sehingg moderator mengambil keputusan untuk votting. Hasil votting tersebut terlihat banyak peserta rapat yang memilih untuk dilangsungkannya pemilihan ketua. Namun pemuda yang berasal dari Bungku Utara merasa kecewa terhadap keputusan tersebut dan menarik diri akan meninggalkan forum jika pemilihan akan tetap dilaksanakan. Namun karena tujuan dari dibentuknya organisasi ini untuk mempersatukan seluruh Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Morowali Utara moderator (Surahman) memanggil tokoh-tokoh pemuda yang berpengaruh yaitu Jumper dan Ayub untuk berdiskusi apakah akan tetap dilanjutkan atau dipending.
Lobbying tersebut menghasilkan kesepakatan untuk ditiadakan konggres dan segera mengadakan pemilihan ketua namun di tunda sampai pada tanggal 19 dan tempat yang disepakati yaitu di KNPI. Hasil kesepakatan tersebut juga memberikan kekecawaan kepada Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa yang memilih agar segera diadakannya pemilihan ketua pada malam itu, karena perwakilan dari 7 kecamatan sudah sepakat yaitu (Petasia, Petasia Timur, Petasia Barat, Lembo, Lembo Raya, Mori Atas dan Soyo Jaya) dan hanya satu kecamatan yang menolak yaitu perwakilan kecamatan Bungku Utara. Namun tokoh-tokoh pemuda yang berpengaruh segera memberikan penjelasan kepada perwakilan-perwakilan tersebut agar dapat menerima hasil yang sudah disepakati yaitu pemilihan di tunda sampai tanggal 19 Mei 2014 dan bertempat di KNPI.
Pada tanggal 19 Mei 2014, segala perlengkapan telah dipersiapkan. Lebih dari 150 orang Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa yang memadati ruangan untuk mengikuti acara tersebut. Sterring Komite dipercayakan pada Masyur, Iswadi dan Moh. Rifki A. Palawa namun seiring berjalannya waktu kondisi persidangan tidak seperti yang diharapkan sebab terjadi perdebatan yang panjang tentang tujuan berdirinya organisasi dan pembahasan tata tertib. Kondisi ini menyebabkan banyak peserta sidang yang bosan dan memilih pulang meninggalkan forum persidangan. Setelah penetapan kriteria calon ketua dan wakil ketua selesai, pembahasan selanjutnya yaitu mekanisme pemilihan. Ada dua pendapat yang berkembang saat pembahasan mekanisme pemilihan yaitu Pemilihan Raya dan Pemilihan Secara Delegasi. Perdebatan terus berlangsung dan tanpa disadari lampu di gedung KNPI tiba-tiba mati, sebab gedung tersebut hanya menggunakan genset sebagai alat penerang ruangan. Setelah dihubungi petugas KNPI, ternyata Genset tersebut tidak mampu lagi untuk menyalurkan strom alias rusak.
Presidium Sidang (Hamdan A. Karim) mengambil keputusan untuk menunda (Pending) sidang dalam waktu yang tidak ditentukan. Keputusan ini pun telah disepakati oleh seluruh peserta sidang.
Pada tanggal 23 Mei 2014 para pemuda yang berasal dari 9 kecamatan yaitu (Kecamatan Petasia, Petasia Timur, Petasia Barat, Lembo, Lembo Raya, Mori Atas, Mori Utara, Soyo Jaya, dan Mamosalato), memilih menarik diri dan segera mengangkat Jumper (PRESIDEN IP2MMU) dan Surahman S.Pd sebagai (WAKIL PRESIDEN IP2MMU), Awal Taufiq (Sekretaris) dan Angelina Priscilla S. (Bendahara).