Kabupaten
morowali utara secara resmi disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 12
April 2013 di gedung DPR RI. Bersamaan dengan itu banyak organisasi-organisasi
masyarakat, LSM dan Pemuda yang berinisiatif untuk membentuk organisasi pada
ruang lingkup Kabupaten Morowali Utara. Setelah bulan ke dua setelah berdiri, Surahman S.Pd Alumni PGSD FKIP UNTAD yang berasal dari Desa Koya Kecamatan Petasia bersama Akram Djamil
A.M.Ak Alumni DIII-Akuntansi yang berasal dari desa Toko Nanaka Kecamatan Petasia
berinisiatif untuk membentuk suatu organisasi yang merangkum Pemuda, Pelajar
dan Mahasiswa yang berasal dari Morowali Utara. Gagasan tersebut lahir pada
kekhawatiran terhadap banyaknya Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa di Kota Palu
khususnya yang tidak saling mengenal satu sama lain. Padahal sebagai putra dan
putri yang berasal dari daerah yang sama (Morowali Utara) seharusnya saling
bahu membahu ketika mendapatkan kesulitan di tengah perantauan.
Tanggal 21
Februari 2014 diadakan rapat perdana di lapangan Vatulemo Walikota yang
bertujuan untuk mewujudkan gagasan pembentukan organisasi tersebut. Jumlah yang
hadir rapat pada pertemuan pertama hanya 8 orang (Surahman, Akram Djamil, Moh. Fahruddin, Rawidya Aryanti, Santy, Wiwid,
Moh. Rifki dan Titin Sri Rahayu). Pada pertemuan perdana tersebut, setelah
melalui pembicaraan yang cukup panjang semua peserta rapat bersepakat untuk
membentuk kepanitiaan Konggres Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Morowali Utara
walaupun ada sedikit keraguan yang muncul bahwa pembentukan organisasi ini akan
sulit tercapai.
Pada pertemuan
kedua jumlah peserta bertambah menjadi 18 orang selain nama yang telah
disebutkan di atas ada 10 orang yang ikut bergabung (Samsul Alam, Rosita, Aswan, Atmal, Rabiah, Rosmiati, Moh. Reza, Muh.
Rusli, Muh. Azwar Astan dan Hamdan Karim) sehingga menambah semangat dan
percaya diri mereka untuk terus berjuang dalam membentuk organisasi. Hasil yang
diperoleh pada pertemuan ke dua yaitu terpilihnya Surahman sebagai ketua
panitia Konggres Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara.
Pada pertemuan
ketiga yang juga bertempat di lapangan wali kota jumlah peserta rapat bertambah
menjadi 25 orang hanya saja banyak peserta rapat pada pertemuan ke dua yang
tidak hadir adapun nama yang baru bergabung tersebut (Yusran, Ricky Agustinus, Yusrandi, Nurul Hardiana, Citra Yani, Lutfia
Nitami, Nhiar, Fadlun, Moh Arif, Frendy, Mustarim, Rini, Atri, Yulli, Moh.
Rizany) sebagian yang ikut juga merupakan pelajar yang sedang menjalani
kegiatan PKL yang berasal dari SMK 1 Petasia. Hasil yang diperoleh pada
pertemuan ketiga yaitu pembuatan kegiatan bazar sebagai bentuk usaha dana untuk
menyelenggarakan konggres.
Seiring berjalannya
waktu pada pertemuan keempat sudah banyak anggota yang tidak ikut bergabung
dengan alasan pulang kampung, dan kesibukan perkuliahan. Begitupun pada
pertemuan kelima dan keenam hanya tiga atau empat orang yang menyempatkan hadir
untuk terus bergerak melakukan penjualan kupon bazar. Sehingga kondisi ini
melemahkan semangat perjuangan yang sudah dibangun. Namun Tuhan tidak pernah
membiarkan hambanya dalam kondisi lemah sehingga mengirimkan sosok pejuang yang
mempunyai militansi yang tinggi untuk bergabung dalam perjuangan pembentukan
organisasi tersebut. Saudara Rusli
yang menyempatkan diri untuk hadir pada rapat tentang beasiswa di P3MM
(Persatuan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali) bertemu dengan Jumper Mahasiswa Kehutanan UNTAD yang
berasal dari Desa Bunta Kecamatan Petasia
Timur dan menginformasikan bahwa ada sekelompok pemuda dan mahasiswa yang
berinisiatif untuk membentuk suatu organisasi kepemudaan mereka telah
mengadakan beberapa kali pertemuan untuk secepatnya melaksanakan konggres.
Jumper segera
menghubungi Surahman melalui via SMS setelah meminta nomor HP Surahman pada
Rusli. SMS tersebut berupa suatu dukungan atas inisiatif pembentukan organisasi
tersebut. Awalnya Surahman berpikir bahwa orang ini biasa-biasa saja, begitupun
dengan Jumper juga memiliki
pemikiran yang sama bahwa orang ini biasa-biasa saja dalam berjuang. Pemikiran
Jumper tersebut muncul didasarkan pada kekecewaannya terhadap teman-teman
seperjuangannya yang juga memiliki inisiatif untuk membentuk organisasi
Paguyuban. Sebab ketika Morowali Utara resmi mekar, Jumper bersama
kawan-kawannya terlebih dahulu memiliki insiatif agar segera membentuk
organisasi paguyuban Morowali Utara, hanya saja setelah Jumper menghubungi
kawan-kawannya untuk mengadakan rapat pertemuan guna membahas pembentukan
tersebut, mereka mempunyai banyak alasan dan kurang militan sehingga ide
tersebut dengan sendirinya luntur bersama kesibukan-kesibukan pada organisasi
yang digelutinya yaitu LMND, PRD, FNPBI, STN, SRMI, JAKER dan P3MM.
Jumper dan Surahman mengadakan pertemuan perdana
di walikota pada tanggal 14 April 2014. Pertemuan tersebut melahirkan semangat
baru bagi perjuangan dalam pembentukan organisasi. Pertemuan tersebut juga
membangun keymistri, keakraban dan tali persaudaraan yang erat antara Jumper
dan Surahman sehingga terbentuklah tim yang solid yang mampu mengumpulkan masa
dalam jumlah yang besar.
Semangat kedua
pemuda ini begitu besar sehingga komunikasi antara keduanya tidak terputus baik
siang maupun malam, mereka terus memobilisasi masa lewat sarana SMS, Facebook,
BBM dan lain sebagainya sehingga pada malam selasa tanggal 28 April 2014
terkumpullah para pemuda yang benar-benar memiliki semangat perjuangan yang
tinggi dan memiliki militansi. Adapun nama-nama yang ikut bergabung tersebut
yaitu (Ayub, Angel, Micky, Benny Edwar
Tomuka, Jeldy dan Andika Ambodale). Pertemuan tersebut dilaksanakan di
walikota dan hasilnya yaitu setiap orang harus mampu membawa temannya yang lain
pada pertemuan selanjutnya dan rapat dipindahkan di Tanjung Manimbaya kompleks
kos-kosan anak morowali utara tepatnya di kos saudara Ayub.
Mobilisasi
masapun terus dilakukan, pada pertemuan tanggal 5 Mei 2014 malam selasa di
tempat yang baru yaitu di kos-kosan kompleks mahasiswa morowali utara jumlah
peserta rapat bertambah banyak. Diantaranya (Melky Puahadi, Iswadi, Hanifah, Calvin, Meilani, Eyy Mandake, Friska,
Ashar, Putra, Mursid Manoppo, Sultan Aslansyah, S.IP, Chandra, Yudhy prasetyo,
Yusuf Pharany,) bertambahnya para pemuda ini memberikan stimulasi yang
besar terhadap semangat untuk membentuk organisasi. Pertemuan tersebut
melahirkan kesepakatan untuk segera memilih ketua dan wakil ketua organisasi
sehingga peran pemuda, pelajar dan mahasiswa akan lebih terlihat jika
organisasinya terbentuk.
Keesokan harinya,
hari selasa tanggal 6 Mei 2014 Jumper,
Surahman dan Ayub berinisiatif pergi ke Kampus STIK-IJ untuk memobilisasi
masa. Pada acara silaturrahim tersebut mereka bertemu dengan pemuda pejuang
lainnya yaitu Indra, Riclo Tedampa dan Moris. Pertemuan tersebut berlangsung beberapa jam dan semua
sepakat agar segera memilih ketua dan wakil ketua organisasi pemuda pelajar
mahasiswa morowali utara.
Pada hari senin
tanggal 12 mei 2014 ada permasalaahan yang timbul antara Kampus UNTAD Dan
STIK-IJ Masalah tapal Batas KKN UNTAD angkatan 67 Jumper Sebagai Pemimpin massa UNTAD masuk ke kampus STIK-IJ PALU
dengan maksud untuk mendamaikan masalah tapal batas antara Kampus UNTAD Dan
STIK-IJ, kemudian di temani seorang dari Fakultas Fisip Ilmu Pemerintahan angkatan
2009 bernama Richard Labiro S.IP. disinilah
terjadi perkenalan antara Jumper dan
Richard Labiro S.IP., dan terbangun
komunikasi, berkenalan, tak di sangka ternyata Richard yang menemani Jumper
masuk ke STIK-IJ berasal dari Kabupaten Morowali Utara kecamatan Mori Atas Desa
Tomata, dan Jumper menceritakan tentang
IP2MMU pada Richard, kemudian Jumper meminta No. HP Richard untuk Konsolidasi masa dari
kecamatan Mori Atas pada kongres, Richard
membawa teman-teman dari Mori atas Lis
Kalambia dan Mori Utara Rian
Latendengan, Mercyana tonaba
pada pertemuan di sekretariat Sementara. Kemudian Jumper, Surahman, Iswadi, Indra,
Andika dan Benny Tomuka jalan Ke
kampus poltekes bertemu Agsan Abu, Rafli, Aguslin Nggaluku, Putri Pulanga,
Vanny A.Laude, Vinny A.Laude. Sesudah itu jam 7 malam Jumper, Surahman, jeldi, Beny, Andika Ambodale, Indra, Kevin
berangkat lagi ke kos-kos kompleks anak Morowali utara bertemu teman-teman
Petasia Barat Fandi, Peng, Rani Mauru
untuk Konsolidasi dalam kongres di KNPI
Berbagai
perlengkapan dan atribut pemilihan telah dipersiapkan oleh Jumper dan Surahman dan
mobilisasi massapun tidak henti-hentinya dilakukan sehingga pada tanggal 12 Mei
2014 malam selasa telah terkumpul lebih dari 60 orang pemuda, pelajar dan
mahasiswa yang berasal dari morowali utara. Adapun yang menjadi moderator rapat
pemilihan ketua yaitu Surahman, pada
malam tersebut hadir juga Ketua P3MBU
(Persatuan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Bungku Utara) Masyur dan membawa beberapa orang masa. Terjadi perdebatan yang
sangat serius pada pertemuan tersebut antara akan dilangsungkannya pemilihan
ketua atau dilaksanakan konggres. Perdebatan tersebut terus berlangsung hingga
jam 12 malam, karena tidak adanya titik temu sehingg moderator mengambil keputusan
untuk votting. Hasil votting tersebut terlihat banyak peserta rapat yang
memilih untuk dilangsungkannya pemilihan ketua. Namun pemuda yang berasal dari
Bungku Utara merasa kecewa terhadap keputusan tersebut dan menarik diri akan
meninggalkan forum jika pemilihan akan tetap dilaksanakan. Namun karena tujuan
dari dibentuknya organisasi ini untuk mempersatukan seluruh Pemuda, Pelajar dan
Mahasiswa Morowali Utara moderator (Surahman)
memanggil tokoh-tokoh pemuda yang berpengaruh yaitu Jumper dan Ayub untuk
berdiskusi apakah akan tetap dilanjutkan atau dipending.
Lobbying
tersebut menghasilkan kesepakatan untuk ditiadakan konggres dan segera
mengadakan pemilihan ketua namun di tunda sampai pada tanggal 19 dan tempat
yang disepakati yaitu di KNPI. Hasil
kesepakatan tersebut juga memberikan kekecawaan kepada Pemuda, Pelajar dan
Mahasiswa yang memilih agar segera diadakannya pemilihan ketua pada malam itu,
karena perwakilan dari 7 kecamatan sudah sepakat yaitu (Petasia, Petasia Timur, Petasia Barat, Lembo, Lembo Raya, Mori Atas dan
Soyo Jaya) dan hanya satu kecamatan yang menolak yaitu perwakilan kecamatan
Bungku Utara. Namun tokoh-tokoh
pemuda yang berpengaruh segera memberikan penjelasan kepada
perwakilan-perwakilan tersebut agar dapat menerima hasil yang sudah disepakati
yaitu pemilihan di tunda sampai tanggal 19 Mei 2014 dan bertempat di KNPI.
Pada tanggal 19
Mei 2014, segala perlengkapan telah dipersiapkan. Lebih dari 150 orang Pemuda,
Pelajar dan Mahasiswa yang memadati ruangan untuk mengikuti acara tersebut. Sterring
Komite dipercayakan pada Masyur, Iswadi
dan Moh. Rifki A. Palawa namun seiring berjalannya waktu kondisi
persidangan tidak seperti yang diharapkan sebab terjadi perdebatan yang panjang
tentang tujuan berdirinya organisasi dan pembahasan tata tertib. Kondisi ini
menyebabkan banyak peserta sidang yang bosan dan memilih pulang meninggalkan
forum persidangan. Setelah penetapan kriteria calon ketua dan wakil ketua
selesai, pembahasan selanjutnya yaitu mekanisme pemilihan. Ada dua pendapat
yang berkembang saat pembahasan mekanisme pemilihan yaitu Pemilihan Raya dan
Pemilihan Secara Delegasi. Perdebatan terus berlangsung dan tanpa disadari
lampu di gedung KNPI tiba-tiba mati, sebab gedung tersebut hanya menggunakan
genset sebagai alat penerang ruangan. Setelah dihubungi petugas KNPI, ternyata
Genset tersebut tidak mampu lagi untuk menyalurkan strom alias rusak.
Presidium Sidang
(Hamdan A. Karim) mengambil
keputusan untuk menunda (Pending) sidang dalam waktu yang tidak ditentukan.
Keputusan ini pun telah disepakati oleh seluruh peserta sidang.
Pada tanggal 23
Mei 2014 para pemuda yang berasal dari 9 kecamatan yaitu (Kecamatan Petasia, Petasia Timur, Petasia Barat, Lembo, Lembo Raya,
Mori Atas, Mori Utara, Soyo Jaya, dan Mamosalato), memilih menarik diri dan
segera mengangkat Jumper (PRESIDEN IP2MMU)
dan Surahman S.Pd sebagai (WAKIL PRESIDEN IP2MMU), Awal Taufiq
(Sekretaris) dan Angelina Priscilla S. (Bendahara).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar