Minggu, 30 November 2014

gerakan perempuan (feminisme) dan patriarki

Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial.[1] Ayah memiliki otoritas terhadap perempuan, anak-anak dan harta benda. Secara tersirat sistem ini melembagakan pemerintahan dan hak istimewa laki-laki dan menuntut subordinasi perempuan. Kebanyakan sistem patriarki juga adalah patrilineal. Patriarki adalah konsep yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan studi referensi feministas.Hace ke Distribusi kekuasaan antara laki-laki dan perempuan di mana laki-laki memiliki keunggulan dalam satu atau lebih aspek, seperti penentuan garis keturunan (keturunan patrilineal eksklusif dan membawa nama belakang), hak-hak anak sulung, otonomi pribadi dalam hubungan sosial, partisipasi dalam status publik dan politik atau agama atau atribusi dari berbagai pekerjaan pria dan wanita ditentukan oleh pembagian kerja secara seksual.
Ada beberapa orang yang pro dan kontra terhadap budaya patriarki di Indonesia. Beberapa dari mereka setuju dengan budaya ini namun beberapa dari mereka tidak setuju dengan budaya ini karena dirasa banyak sekali kejanggalan yang terjadi dan biasanya orang yang kontra terhadap budaya patriarki adalah kaum perempuan. Secara umum pengertian dari budaya patriarki adalah budaya dimana kaum lelaki memilki pengaruh yang besar alias lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan perempuan. Pada zaman dahulu hal ini memang sangat dipegang teguh oleh semua orang dan mereka yakin bahwa pria memang bertanggung jawab penuh sebagai seorang pemimpin. Mengingat budaya patriarki di Indonesia sangatlah kuat pengaruhnya, maka pria yang melakukan budaya semacam ini akan berpengaruh secara mutlak di keluarga. Pria lah yang berhak mengambil keputusan ketika ada masalah dan pria jugalah yang menuntukan iya atau tidaknya sesuatu yang dilakukan oleh keluarganya itu boleh dilakukan atau tidak. Hal ini jugalah yang menghambat kaum wanita untuk berkembang karena mereka akan merasa menjadi orang yang tidak berguna karena bisanya hanya tinggal di rumah dan mengurus urusan rumah tangga saja. Tentu saja hal ini membuat sekelompok perempuan yang merasa dirinya ingin dihargai menjadi memberontak dan kontra dengan yang namanya patriarki.Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakanperempuan yangmenuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme berasal dari bahasa Latin, femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan. Sekarang ini kepustakaan internasional mendefinisikannya sebagai pembedaan terhadap hak hak perempuan yang didasarkan pada kesetaraan perempuan dan laki laki.
Gerakan feminis dimulai sejak akhir abad ke- 18, namun diakhiri abad ke-20, suara wanita di bidang hukum, khususnya teori hukum, muncul dan berarti. Hukum feminis yang dilandasi sosiologi feminis, filsafat feminis dan sejarah feminis merupakan perluasan perhatian wanita dikemudian hari. Di akhir abad 20, gerakan feminis banyak dipandang sebagai sempalan gerakan Critical Legal Studies, yang pada intinya banyak memberikan kritik terhadap logika hukum yang selama ini digunakan, sifat manipulatif dan ketergantungan hukum terhadap politik, ekonomi, peranan hukum dalam membentuk pola hubungan sosial, dan pembentukan hierarki oleh ketentuan hukum secara tidak mendasar.
Walaupun pendapat feminis bersifat
 pluralistik, namun satu hal yang menyatukan mereka adalah keyakinan mereka bahwa masyarakat dan tatanan hukum bersifat patriaki. Aturan hukum yang dikatakan netral dan objektif sering kali hanya merupakan kedok terhadap pertimbangan politis dan sosial yang dikemudikan oleh idiologi pembuat keputusan, dan idiologi tersebut tidak untuk kepentingan wanita. Sifat patriaki dalam masyarakat dan ketentuan hukum merupakan penyebab ketidakadilan, dominasi dan subordinasi terhadap wanita, sehingga sebagai konsekuensinya adalah tuntutan terhadap kesederajatan gender. Kesederajatan gender tidak akan dapat tercapai dalam struktur institusional ideologis yang saat ini berlaku. Feminis menitikberatkan perhatian pada analisis peranan hukum terhadap bertahannya hegemoni patriaki. Segala analisis dan teori yang kemudian dikemukakan oleh feminis diharapkan dapat secara nyata diberlakukan, karena segala upaya feminis bukan hanya untuk menghiasi lembaran sejarah perkembangan manusia, namun lebih kepada upayamanusia untuk bertahan hidup. Timbulnya gerakan feminis merupakan gambaran bahwa ketentuan yang abstrak tidak dapat menyelesaikan ketidaksetaraan.
Feminisme liberal
Apa yang disebut sebagai Feminisme Liberal ialah terdapat pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Setiap manusia -demikian menurut mereka- punya kapasitas untuk berpikir dan bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan dan keterbelakngan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh kesalahan perempuan itu sendiri. Perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka "persaingan bebas" dan punya kedudukan setara dengan lelaki.

 

 

Feminisme radikal

 

Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 1970-an di mana aliran ini menawarkan ideologi "perjuangan separatisme perempuan". Pada sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun 1960-an, utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah sesuai namanya yang "radikal".

Feminisme post modern

 

Ide Posmo - menurut anggapan mereka - ialah ide yang anti absolut dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda-beda tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial.

Feminisme anarkis

 

Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.

Feminisme Marxis

 

Kaum Feminis Marxis, menganggap bahwa negara bersifat kapitalis yakni menganggap bahwa negara bukan hanya sekadar institusi tetapi juga perwujudan dari interaksi atau hubungan sosial. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memiliki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi lain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja.

Feminisme sosialis

Sebuah faham yang berpendapat "Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme". Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.

Feminisme postkolonial

 


Pengalaman perempuan yang hidup di negara dunia ketiga (koloni/bekas koloni) berbeda dengan prempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami pendindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa, suku, ras, dan agama. Dimensi kolonialisme menjadi fokus utama feminisme poskolonial yang pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, maupun mentalitas masyarakat.

LATAR BELAKANG GAGASAN KEGIATAN BINA AKRAB IP2MMU

Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara merupakan suatu wadah untuk menjalin silahturahmi, komunikasi, menumbuh kembangkan minat dan bakat, serta saling bertukar pikiran dalam berorganisasi, oleh karenanya diperlukan suatu pelatihan untuk mengembangkan pengetahuan anggota dalam berorganisasi.
Sudah sewajarnya suatu organisasi tumbuh dibawah sebuah kepemimpinan yang cakap serta kemandirian anggotanya dalam mengelolah AD/ART, akan tetapi semua itu perlu proses dalam mencari sosok organisator yang terampil dan cerdas. Banyak organisasi yang habis dengan kegiatan yang semu tanpa melakukan suatu langkah gerak perubahan dalam membina dan membentuk karakter anggotanya, bahkan organisasi semacam ini cenderung tidak bisa bergerak lebih jauh lagi karena tiap-tiap individu dalam kelompok tersebut tidak memiliki akar kemampuan organisasi yang matang.
Adalah Bina Akrab sebuah gagasan yang lahir lewat kesepakatan anggota dari Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara yang dimana dalam kegiatan ini mengembangkan karakter pemuda dalam berorganisasi.
Kegiatan awal berupa pemberian materi yang semuanya diisi oleh para pejabat struktural di organisasi, hal ini untuk membiasakan semua anggota atau panitia pelaksana untuk berani tampil didepan berbicara dengan wajah baru, serta memberikan argumentasi yang intelek, diharapkan agar dari kegiatan ini tidak hanya terfokus kepada peserta atau anggota baru semata melainkan semua individu dalam organisasi ini dapat terlibat dan sekaligus belajar untuk menciptakan sosok kepemimpinan dalam diri mereka.

Senin, 17 November 2014

Bina Akrab

Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara merupakan suatu wadah untuk menjalin silahturahmi, komunikasi, menumbuh kembangkan minat dan bakat, serta saling bertukar pikiran dalam berorganisasi, oleh karenanya diperlukan suatu pelatihan untuk mengembangkan pengetahuan anggota dalam berorganisasi.
Sudah sewajarnya suatu organisasi tumbuh dibawah sebuah kepemimpinan yang cakap serta kemandirian anggotanya dalam mengelolah AD/ART, akan tetapi semua itu perlu proses dalam mencari sosok organisator yang terampil dan cerdas. Banyak organisasi yang habis dengan kegiatan yang semu tanpa melakukan suatu langkah gerak perubahan dalam membina dan membentuk karakter anggotanya, bahkan organisasi semacam ini cenderung tidak bisa bergerak lebih jauh lagi karena tiap-tiap individu dalam kelompok tersebut tidak memiliki akar kemampuan organisasi yang matang.
Adalah Bina Akrab sebuah gagasan yang lahir lewat kesepakatan anggota dari Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara yang dimana dalam kegiatan ini mengembangkan karakter pemuda dalam berorganisasi.
Kegiatan awal berupa pemberian materi yang semuanya diisi oleh para pejabat struktural di organisasi, hal ini untuk membiasakan semua anggota atau panitia pelaksana untuk berani tampil didepan berbicara dengan wajah baru, serta memberikan argumentasi yang intelek, diharapkan agar dari kegiatan ini tidak hanya terfokus kepada peserta atau anggota baru semata melainkan semua individu dalam organisasi ini dapat terlibat dan sekaligus belajar untuk menciptakan sosok kepemimpinan dalam diri mereka.
Oleh karena itu pada hari sabtu sampai minggu tanggal 18 hingga 19 Oktober 2014, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara menyelenggarakan kegiatan  Bina Akrab 2014 sebagai ajang pembentukan karakter pemuda dalam berorganisasi dengan melibatkan semua anggota untuk berperan aktif mensukseskan kegiatan.

PEMUDA MOROWALI UTARA PROGRESIF