Rabu, 03 Desember 2014

Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Dalam Komersialisme

Didalam mutu akademik universitas baik negeri maupun swasta yang diselenggarakan sebagian masyarakat tidak berbeda. Di universitas swasta tambahanya hanyalah muatan khusus yang biasanya berkaitan dengan napas agama. Karena itu setiap mahasiswa yang belajar di universitas publik maupun swasta mendapatkan subsidi yang sama besarnya dari pemerintah untuk setiap mahasiswa asuhanya.
Di Amerika Serikat universitas tertua diselenggarakan masyarakat. Tentu saja yang mendapat ilmu di situ hanya didukung dana yang kuat. Universitas pada ketika itu seakan-akan tertutup bagi orang kebanyakan. Sampailah saatnya Akta Morril disahkan di pertengahan abad kesembilanbelasan. Akta ini memungkinkan negara bagian menghibahkan lahan usaha yang sekaligus menjadi tapak bagi suatu universitas atau kolese yang dinamakan land grant college biaya penyelenggaraan perguruan tinggi itu ditutup dari sisa hasil usaha yang dilakukan di atas lahan itu.
Upaya untuk meratakan mutu akademik perguruan tinggi sudah dimulai dengan adanya akreditas. Namun upaya membakukan mutu masukan mahasiswa ke perguruan tinggi belum ada. Setiap orang bisa saja menjadi mahasiswa walaupun kelayakanya sebenarnya di bawah ambang karena dengan mudah orang dapat mendirikan perguruan tinggi yang tujuanya memperbesar daya tampung tetapi dalam praktek adalah upaya dalam mencari nafkah.

Karena itu mutu akademik perguruan tinggi akan tetap beragam dan adalah mustahil bagi pemerintah memberi subsidi yang sama besarnya bagi semua mahasiswa di semua perguruan tinggi. Maka baik perguruan tinggi yang diselenggarakan negara maupun yang diselenggarakan masyarakat akhirnya menjadi perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar